Jumat, 22 Juni 2012

bedah jurnal setres 2012


BEDAH  JURNAL SETRES





disusun oleh: agus winarto bambang sukmono







PRODI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA YOGYAKARTA
2011/2012









LATAR BELAKANG

Ibu rumah tangga yang tidak bekerja atau singkatanya disebut ibu rumah tangga,memiliki pengertian sebagai wanita yang lebih banyak menghabiskan waktunya dirumahnya,mempersembahkan waktunya untuk memelihara anak-anak dan untuk mengasuh menurut pola-pola yang diberikan masyarakat .di dalam keluarga,ibu memiliki  peran yang penting bagi anak. Ibu berperan sebagai pembimbing,pendidik ,dan guru dirumah bagi anaknya.ibu rumah tangga dituntut  untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaaan rumah tangga dalam setiap harinya dengan jam kerja yang tidak terbatas karena berlangsung terus-menerus.tuntutan kerja yang berat dapat menimbulkan stres.keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan dan integritas seseorang.












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Serious of the problem
Isi dari jurnal yang mengatakan:

·         Apa akibat buruk bagi kesehatan jika masalah tersebut tidak ditangani?
Jawab: Dampaknya bagi kesehatan adalah, system kekebalan tubuh manusia  bekerja sama secara integral dengan system fisiologis lain, dan  kesemuanya berfungsi  untuk menjaga keseimbangan tubuh, baik fisik maupun psikis yang kerjanya diatur oleh otak.
·         Sejauh mana ancamannya terhadap kesakitan/kematian?
Jawab: Ancamannya terhadap kesakitan gejala fisik dari stress adalah kelelahan secara fisik dan keadaan fisik yang lemah,migrant dan kepala pusing, sakit punggung,ketegangan otot  yang ditandai dengan gemetaran dan kekejangan
·         Seberapa banyak orang-orang yang akan terkena  jika masalah tersebut tidak ditangani?
Jawab: tidak terdapat dalam jurnal

Community Concern

·         Sejauh mana perhatian/keluhan masyarakat mengenai masalah tersebut?
Jawab:
·         Apakah masyarakat merasa masalah dalam penelitian tersebut sebagai masalah mereka ?
Jawab:


Political concern
·         Sejauh mana pemerintah/pemegang kebijakan/pimpinan insitusi menganggap penelitian juga masalah pemerintah?
Jawab:
·         Jika iya apakah sudah ada gagasan/ upaya mereka untuk menangani masalah tersebut ? Apa bentuknya ?
Jawab:

Magnitude
·         Seberapa banyak masyarakat yang telah mengalami masalah tersebut ?
Jawab:
·         Studi pendahuluan apakah yang ada dalam jurnal tersebut ?
Jawab:

Managability
·         Penyediaan dana,ijin,pelaksana,waktu apakah terdapat dalam jurnal?
Jawab:


B.     Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara stres dengan prilaku agresi pada ibu rumah yang tidak bekerja ?

C.     Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan  antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga  yang tidak bekerja.

D.    Manfaat penelitian
Manfaat Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermamfaat dan masukan bagi perkembangan ilmu psikologi,khususnya psikologi social dan psikologi kesehatan mental serta dapat menjadi masukan yang berguna  bagi penelitian lebih lanjut mengenai stress,agresi dan ibu rumah tangga
Manfaat praktis,
Dari hasil penilitian ini menunjukan adanya hubungan yang signsifikan antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Penilitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberi masukan khusunya pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan para wanita sebgai calon ibu rumah tangga dalam mengelola stressnya ke arah yang positif untuk meminimalkan kecenderungan untuk berperilaku agresi dalam kehifduoan berumah tangga.





















BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Definisi
ü  Stres, Selye(dalam prabowo 1998)mendefinisikan stress sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya
Sedangkan korchin (dalam prabowo 1998)menyatakan bahwa  keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seorang
ü  Agresi,menurut Aronson(dalam koeswara,1998)tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan ataupun tanpa tujuan tertentu .sedangkan Moore dan Fine(dalam koeswara,1998)mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain atau terhadap objek


2.      Hipotesa
Dalam penelitian ini terdapat hubungan yang positif  antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja.semakin tinggi  stress yang dialami oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja,maka semakin tunggi pula agresinya .sebaliknya,semakin rendah stress yang dialami pada iu rumah tangga yang tidak bekerja ,maka semakin rendah pula agresi yang dilakukan.







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.      Jenis penelitian
Dalam penelitian ini akan digunakan metode
2.      Waktu dan tempat penelitian
Pengambilan data dilaksanakan didaerah Bekasi Utara dan Depok.
3.      Populasi dan sampel penelitian
Pada penelitian ini,subyek akan diambil adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja , subyek yang di ambil dengan jumlah sekitar lebih atau sama dengan jumlah sekitar lebih atau sama dengan 30 responden
4.      Instrumen penelitian

5.      Tehnik pengumpulan data
Dalam penelitian ini akan digunakan metode kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Metode kuesioner dibagi atas daftar isian identitas subyek,skala stress dan skala agresi.
6.      Jalannya penelitian
7.      Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas, aswar (1996) menyatakan bahwa koefisien valitas dapat dianggap memuaskan apabila melebihi 0.30. Dengan demikian ,dari 58 item skala stress yang di uji cobakan terdapat 45 item yang valid tersebut memiliki kolerasi total item antara 0.301 sampai dengan 0,579.
Uji reliabilitas, untuk mengetahui konsistensi alat ukur dapat dilakukan uji reliabilitas. Tehnik yang digunakan untuk mendapat  kosistensi dari alat ukur ini yaitu dengan teknik alpha cronbach.
8.      Tekhnik analisa data
Tehnik analisa data yang digunakan adalah metode kolerasi Product Moment dari karl pearson. yaitu menganalisis hubungan antara stress (XI) sebagai predictor dan agresi (X2) sebagai kriterium.

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN


A.    Hasil penelitian
Berdasarkan  analisa data yang dilakukan  dengan menggunakan tehnik analisi  kolerasi  Product Moment dari karl pearson (I-tailed),diketahui nilai r yang diperoleh sebear 0,659 dengan signifikan 0,000 (p<0,01). Dari hasil tersebut yang positif antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja . Semakin tinggi stress yang dialami oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja , maka semakin tinggi pula agresi yang dilakukan . Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang  tidak bekerja.

B.     Pembahasan
Penilitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan dengan stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Dari hasil perhitungan didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,659 dengan signifikansi  sebesar 0,000 ( p< 0,01 ). Dari hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Hal ini berarti semakin  stress  yang dialami maka semakin tinggi agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Begitupula sebaliknya, semakin rendah stress yang dialami maka semakin rendah agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
Terjadinya hubungan antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidakk bekerja dapat terjadi karena kecenderunga nstress bisa muncul berupa stimulus eksternal (sosiologis atau situasional ) dan bisa berupa stimulus internal ( intra psikis ), yang diterima atau dialami individu sebagai hal yang tidak menyenangkan atau menyebabkan serta menuntut penyesuaian dan atau mengahasilkan efek, baik somatik nmaupun behaviora.
Dari hasil penelitian, dapat diketahui perhitungan perbandingan mean empirik dan mean hipotetik antara stress dengan agresi.
Stress, dapat diketahui bahwa skor subjek penelitiasn berada dalam kategori rata – rata atau sedang. Hal ini menunjukan bahwa subjek penelitian mengalami stress yang cenderung rata- rata atau sedang. Stress yang cenderung rata – rata pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja pada penelitian ini bisa disebabkan disaat penelitian ini subyek penelitian tidak mengalami stress yang tinggi,karena stress itu bersifat temporer yaiyu hanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan sesudah itu terjadi ( stress ) individu dapat berfungsi secara optimal kembali.
Agresi, dapat dikatahui bahwa skor subyek  penelitian berada dalam kategori rata – rata atau sedang. Hal ini menunjukan bahwa subyek penelitian berperilaku agresi yang cenderung rata – rata atau sedang. Agresi yang cenderung rata –rata pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja pada penelitian ini bisa disebabkan oleh stress yang dialami jug cenderung rata –rata.
Mean perbandingan distribusi  subyek mengenai perilaku agresi berdasarkan pendidikan. Didaptkan bahwa ibu rumah tangga yang pendidikannya ≤ SLTA  cenderung memiliki perilaku agresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang pendidikannya  >SLTA.












BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


1.      KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara stress dan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Semakin tinggi stress yang dialami ibu rumah tangga yang tidak bekerja, maka semakin tinggi pula agresi yang dilakukan. Sebaliknya, semakin rendah stress yang dialami oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja, maka semakin rendah pula agresi yang dialami.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya tuntutan sebagai tanggung jawab ibu rumah tangga dengan pekerjaan yang cenderung monoton karena berlangsung dalam setiap harinya dengan jam kerja yang tidak terbatas merupakan beberapa faktor penyebab stress.

2.      SARAN
a.       Bagi ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga terutama yang tidak bekerja disarankan melakukan berbagai macam coping stress yang sesuai dengan kemampuannya diantaranya dengan seeking social support yaitu dengan mencoba berdiskusi dengan pasangan, relasi atau teman mengenai masalahnya. Atau dengan melakukan aktif coping stress yaitu dengan melakukan tindakan langsung yang sifatnya untuk mengatasi stressor seperti meluangkan waktu dalam setip harinya untuk melakukan kegiiatan diluar rumah atau berwisata yang dapat menghilangkan rasa bosan atau jenuh dengan berbagai macam pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meminimalisir agresi dalam rumah tangga.
b.      Bagi penelitian lenbih lanjut
Disarankan untuk dapat mencari variabel lain seperti konflik dengan  anggota keluarag yang dapat dihubungka dengan permasalahan seputar stress, atau agresi sebagai dampak dari frustasi, aktualisasi diri pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan permasalahan lainnya seputr ibu rumah tangga. Sehingga hasil penelitian mengenai hal – hal tersebut menjadi semakin beragam agar dapat menambah khasanah ilmu psikologi yang lebih kompleks lagi.


























BAB VI
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1.      Kelebihan Jurnal



























BAB VII
IMPLIKASI KEPERAWATAN


















 LATAR BELAKANG

Ibu rumah tangga yang tidak bekerja atau singkatanya disebut ibu rumah tangga,memiliki pengertian sebagai wanita yang lebih banyak menghabiskan waktunya dirumahnya,mempersembahkan waktunya untuk memelihara anak-anak dan untuk mengasuh menurut pola-pola yang diberikan masyarakat .di dalam keluarga,ibu memiliki  peran yang penting bagi anak. Ibu berperan sebagai pembimbing,pendidik ,dan guru dirumah bagi anaknya.ibu rumah tangga dituntut  untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaaan rumah tangga dalam setiap harinya dengan jam kerja yang tidak terbatas karena berlangsung terus-menerus.tuntutan kerja yang berat dapat menimbulkan stres.keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan dan integritas seseorang.












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Serious of the problem
Isi dari jurnal yang mengatakan:

·         Apa akibat buruk bagi kesehatan jika masalah tersebut tidak ditangani?
Jawab: Dampaknya bagi kesehatan adalah, system kekebalan tubuh manusia  bekerja sama secara integral dengan system fisiologis lain, dan  kesemuanya berfungsi  untuk menjaga keseimbangan tubuh, baik fisik maupun psikis yang kerjanya diatur oleh otak.
·         Sejauh mana ancamannya terhadap kesakitan/kematian?
Jawab: Ancamannya terhadap kesakitan gejala fisik dari stress adalah kelelahan secara fisik dan keadaan fisik yang lemah,migrant dan kepala pusing, sakit punggung,ketegangan otot  yang ditandai dengan gemetaran dan kekejangan
·         Seberapa banyak orang-orang yang akan terkena  jika masalah tersebut tidak ditangani?
Jawab: tidak terdapat dalam jurnal

Community Concern

·         Sejauh mana perhatian/keluhan masyarakat mengenai masalah tersebut?
Jawab:
·         Apakah masyarakat merasa masalah dalam penelitian tersebut sebagai masalah mereka ?
Jawab:


Political concern
·         Sejauh mana pemerintah/pemegang kebijakan/pimpinan insitusi menganggap penelitian juga masalah pemerintah?
Jawab:
·         Jika iya apakah sudah ada gagasan/ upaya mereka untuk menangani masalah tersebut ? Apa bentuknya ?
Jawab:

Magnitude
·         Seberapa banyak masyarakat yang telah mengalami masalah tersebut ?
Jawab:
·         Studi pendahuluan apakah yang ada dalam jurnal tersebut ?
Jawab:

Managability
·         Penyediaan dana,ijin,pelaksana,waktu apakah terdapat dalam jurnal?
Jawab:


B.     Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara stres dengan prilaku agresi pada ibu rumah yang tidak bekerja ?

C.     Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan  antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga  yang tidak bekerja.

D.    Manfaat penelitian
Manfaat Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermamfaat dan masukan bagi perkembangan ilmu psikologi,khususnya psikologi social dan psikologi kesehatan mental serta dapat menjadi masukan yang berguna  bagi penelitian lebih lanjut mengenai stress,agresi dan ibu rumah tangga
Manfaat praktis,
Dari hasil penilitian ini menunjukan adanya hubungan yang signsifikan antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Penilitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberi masukan khusunya pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan para wanita sebgai calon ibu rumah tangga dalam mengelola stressnya ke arah yang positif untuk meminimalkan kecenderungan untuk berperilaku agresi dalam kehifduoan berumah tangga.





















BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Definisi
ü  Stres, Selye(dalam prabowo 1998)mendefinisikan stress sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya
Sedangkan korchin (dalam prabowo 1998)menyatakan bahwa  keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seorang
ü  Agresi,menurut Aronson(dalam koeswara,1998)tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan ataupun tanpa tujuan tertentu .sedangkan Moore dan Fine(dalam koeswara,1998)mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain atau terhadap objek


2.      Hipotesa
Dalam penelitian ini terdapat hubungan yang positif  antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja.semakin tinggi  stress yang dialami oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja,maka semakin tunggi pula agresinya .sebaliknya,semakin rendah stress yang dialami pada iu rumah tangga yang tidak bekerja ,maka semakin rendah pula agresi yang dilakukan.







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.      Jenis penelitian
Dalam penelitian ini akan digunakan metode
2.      Waktu dan tempat penelitian
Pengambilan data dilaksanakan didaerah Bekasi Utara dan Depok.
3.      Populasi dan sampel penelitian
Pada penelitian ini,subyek akan diambil adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja , subyek yang di ambil dengan jumlah sekitar lebih atau sama dengan jumlah sekitar lebih atau sama dengan 30 responden
4.      Instrumen penelitian

5.      Tehnik pengumpulan data
Dalam penelitian ini akan digunakan metode kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Metode kuesioner dibagi atas daftar isian identitas subyek,skala stress dan skala agresi.
6.      Jalannya penelitian
7.      Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas, aswar (1996) menyatakan bahwa koefisien valitas dapat dianggap memuaskan apabila melebihi 0.30. Dengan demikian ,dari 58 item skala stress yang di uji cobakan terdapat 45 item yang valid tersebut memiliki kolerasi total item antara 0.301 sampai dengan 0,579.
Uji reliabilitas, untuk mengetahui konsistensi alat ukur dapat dilakukan uji reliabilitas. Tehnik yang digunakan untuk mendapat  kosistensi dari alat ukur ini yaitu dengan teknik alpha cronbach.
8.      Tekhnik analisa data
Tehnik analisa data yang digunakan adalah metode kolerasi Product Moment dari karl pearson. yaitu menganalisis hubungan antara stress (XI) sebagai predictor dan agresi (X2) sebagai kriterium.

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN


A.    Hasil penelitian
Berdasarkan  analisa data yang dilakukan  dengan menggunakan tehnik analisi  kolerasi  Product Moment dari karl pearson (I-tailed),diketahui nilai r yang diperoleh sebear 0,659 dengan signifikan 0,000 (p<0,01). Dari hasil tersebut yang positif antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja . Semakin tinggi stress yang dialami oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja , maka semakin tinggi pula agresi yang dilakukan . Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang  tidak bekerja.

B.     Pembahasan
Penilitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan dengan stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Dari hasil perhitungan didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,659 dengan signifikansi  sebesar 0,000 ( p< 0,01 ). Dari hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Hal ini berarti semakin  stress  yang dialami maka semakin tinggi agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Begitupula sebaliknya, semakin rendah stress yang dialami maka semakin rendah agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
Terjadinya hubungan antara stress dengan agresi pada ibu rumah tangga yang tidakk bekerja dapat terjadi karena kecenderunga nstress bisa muncul berupa stimulus eksternal (sosiologis atau situasional ) dan bisa berupa stimulus internal ( intra psikis ), yang diterima atau dialami individu sebagai hal yang tidak menyenangkan atau menyebabkan serta menuntut penyesuaian dan atau mengahasilkan efek, baik somatik nmaupun behaviora.
Dari hasil penelitian, dapat diketahui perhitungan perbandingan mean empirik dan mean hipotetik antara stress dengan agresi.
Stress, dapat diketahui bahwa skor subjek penelitiasn berada dalam kategori rata – rata atau sedang. Hal ini menunjukan bahwa subjek penelitian mengalami stress yang cenderung rata- rata atau sedang. Stress yang cenderung rata – rata pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja pada penelitian ini bisa disebabkan disaat penelitian ini subyek penelitian tidak mengalami stress yang tinggi,karena stress itu bersifat temporer yaiyu hanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan sesudah itu terjadi ( stress ) individu dapat berfungsi secara optimal kembali.
Agresi, dapat dikatahui bahwa skor subyek  penelitian berada dalam kategori rata – rata atau sedang. Hal ini menunjukan bahwa subyek penelitian berperilaku agresi yang cenderung rata – rata atau sedang. Agresi yang cenderung rata –rata pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja pada penelitian ini bisa disebabkan oleh stress yang dialami jug cenderung rata –rata.
Mean perbandingan distribusi  subyek mengenai perilaku agresi berdasarkan pendidikan. Didaptkan bahwa ibu rumah tangga yang pendidikannya ≤ SLTA  cenderung memiliki perilaku agresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang pendidikannya  >SLTA.












BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


1.      KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara stress dan agresi pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Semakin tinggi stress yang dialami ibu rumah tangga yang tidak bekerja, maka semakin tinggi pula agresi yang dilakukan. Sebaliknya, semakin rendah stress yang dialami oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja, maka semakin rendah pula agresi yang dialami.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya tuntutan sebagai tanggung jawab ibu rumah tangga dengan pekerjaan yang cenderung monoton karena berlangsung dalam setiap harinya dengan jam kerja yang tidak terbatas merupakan beberapa faktor penyebab stress.

2.      SARAN
a.       Bagi ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga terutama yang tidak bekerja disarankan melakukan berbagai macam coping stress yang sesuai dengan kemampuannya diantaranya dengan seeking social support yaitu dengan mencoba berdiskusi dengan pasangan, relasi atau teman mengenai masalahnya. Atau dengan melakukan aktif coping stress yaitu dengan melakukan tindakan langsung yang sifatnya untuk mengatasi stressor seperti meluangkan waktu dalam setip harinya untuk melakukan kegiiatan diluar rumah atau berwisata yang dapat menghilangkan rasa bosan atau jenuh dengan berbagai macam pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meminimalisir agresi dalam rumah tangga.
b.      Bagi penelitian lenbih lanjut
Disarankan untuk dapat mencari variabel lain seperti konflik dengan  anggota keluarag yang dapat dihubungka dengan permasalahan seputar stress, atau agresi sebagai dampak dari frustasi, aktualisasi diri pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan permasalahan lainnya seputr ibu rumah tangga. Sehingga hasil penelitian mengenai hal – hal tersebut menjadi semakin beragam agar dapat menambah khasanah ilmu psikologi yang lebih kompleks lagi.


























BAB VI
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1.      Kelebihan Jurnal



























BAB VII
IMPLIKASI KEPERAWATAN



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar