A.
Emosi merupakan sesuatu
kesadaran dari individu
atau suatu keadaan yang bergejolak dalam diri manusia
v
Macam – macam emosi
1.Takut
2.Marah
3.Kesedihan
4.Benci
5.Gembira
6.Cinta
v Aspek – aspek emosi
Ø Emosi : sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan
keadaan tubuh
Ø Emosi : sesuatu yang dilakukan / diekspresikan
Ø Emosi : sesuatu yang dirasakan
Ø Emosi juga merupakan sesuatu motif sebab ia mendorong
individu untuk berbuat sesuatu
v Penyimpangan aspek emosi
1.Depresi (
kesedihan )
2.Anxietas (
ketakutan )
3.Kemarahan
v Ciri utama fikiran emosional
1.Respon yang cepat tetapi ceroboh
2.Lebih mementingkan perasaan dari pada pikiran
3.Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang
4.Realitas yang ditentukan oleh keadaan
v Ciri-ciri kecerdasan emosional
1.Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
2.Kemampuan untuk mengendalikan dorongan hati
3.Kemampuan untuk tidak melebih-lebihkan kesenangan
4.Kemampuan untuk mengatur suasana hatinya
5.Kemampuan untuk menjaga agar beban stress tidak
melumpuhkan kemampuan berfikir
6.Kemampuan untuk berempati dab berdo’a
B.
SIKAP merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang
mengenai objek yang relatif tetap, disertai adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku
dalam cara tertentu yang dipilihnya.
v Struktur Sikap
Ø
Komponen
Kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan.
Ø
Komponen
Afektif / Emosional yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang
terhadap objek sikap.
Ø
Komponen
Konatif yang berhubungan dengan kecenderungan terhadap objek sikap atau
menunjukan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang
terhadap objek sikap.
v Analisis Fungsi
Ø
Fungsi
Instrumen/manfaat/penyesuaian.
Fungsi Instrumen : sikap merupakan sarana untuk mencapai tujuan.
Sampai sejauh
mana objek sikap dapat digunakan sebagai sarana atau sebagai alat dalam rangka
pencapaian tujuan.
Fungsi Manfaat : Sampai sejauhmana manfaat objek sikap dalam rangka
pencapaian tujuan.
Fungsi
Penyesuaian : dengan
sikap yang diambil oleh seseorang, orang akan dapat menyesuaikan diri dengan
secara baik terhadap sekitarnya.
Ø
Fungsi
Pertahanan ego:merupakan
sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego atau akunya.
Demi mempertahankan egonya, orang yang bersangkutan mengambil sikap tertentu.
Ø
Fungsi
Ekspresi nilai:merupakan
jalan bagi individu untuk mengekpresikan nilai yang ada dalam dirinya. Dengan mengekpresikan diri seseorang akan
mendapatkan kepuasan dapat menunjukan keadaan dirinya.
Ø
Fungsi
Perngetahuan:individu
mempunyai dorongan untuk ingin mengerti / tahu, dengan
pengalaman-pengalamannya, untuk memperoleh pengetahuan.
v Determinan Sikap
Ø
Faktor
Fisiologis
Seseorang akan
ikut menentukan bagaimana sikap seseorang.
Ø
Faktor
pengalaman langsung terhadap objek sikap
Bagaimana
sikap seseorang terhadap objek sikap akan dipengaruhi oleh pengalaman langsung
orang yang bersangkutan dengan objek sikap tertentu
Ø
Faktor
kerangka acuan
Kerangka acuan
merupakan faktor yang penting dalam sikap seseorang karena kerangka acuan ini
akan berperan terhadap objek sikap
Ø
Faktor
Komunikasi sosial
Komunikasi
sosial yang berujud informasi dari seseorang kepada orang lain dapat
menyebabkan perubahan sikap yang ada pada diri
orang yang bersangkutan.
v Ciri – ciri sikap
Ø
Sikap
itu tidak dibawa sejak lahir
Ø
Sikap
itu selalu berhubungan dengan objek sikap
Ø
Sikap
dapat terujud pada satu objek saja, tetapi juga terujud pada kumpulan objek.
Misalnya bila seseorang mempunyai sikap yang negatif
pada seseorang, orang tersebut akan mempunyai
kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok dimana
seseorang tersebut tergabung didalamnya.
Ø
Sikap
itu dapat berlangsung lama atau sebentar.
Ø
Sikap
itu mengandung faktor perasaan dan motivasi
C.
KOMUNIKASI
v
Pengertian
Ø
Cyril
O,Donell:
pemindahan informasi dari satu
orang keorang lain terlepas percaya atau tidak.
Ø
Taylor:
proses pertukaran informasi atau
proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti
Ø
Burgess:
proses penyampaian informasi,
makna dan pemahaman dari pengiriman pesan kepada penerima pesan.
Ø
Yuwono:
kegiatan mengajukan pengertian
yang di inginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan
menimbulkan tingkah laku yang di inginkan dari penerima informasi dan
minimbulkan tingkah laku yang di inginkan dari penerima informasi
Kesimpulan :
Ø
Komunikasi
dilakukan oleh dua orang atau lebih
Ø
Komunikasi
merupakan pembagian ide, pikiran, fakta pendapat.
Ø
Komunikasi
melalui lambang yang harus dimengerti oleh yang melakukan komunikasi
v
Tipe
– tipe Komunikasi
Ø
Pelaksana
a.
Komunikasi
formal terjadi
antara bawahan dan antara dalam lingkup pekerjaan yang secara herarkis berbeda
b.
Komunikasi
informal yang dalam pelaksanaannya tidak mengenal herarkis dan tidak ada sangsinya.
Ø
Bentuknya
a.
Komunikasi
Verbal menggunakan lambang bahas dalam penyampaian pesan kepada penerima
b.
Komunikasi
Non Verbal menggunakan lambang bukan bahasa dapat berwujud gambar,
isyarat.
Ø
Umpan
Balik
a.
Komunikasi
satu arah/tidak
memberikan kesempatan kepada komunikan untuk meminta penjelasan pembenaran dll.
b.
Komunikasi
dua arah mempunyai sistem umpan balik yang melekat .
v
Unsur
– unsur Komunikasi
Ø
Komunikator
Orang yang
memperkarsai adanya komunikasi
Prakarsa
timbul karena :
a.
Jabatan
b.
Tugas
c.
Wewenang
dan tanggung jawab
Ø
Pesan
a.
Ide
b.
Pendapat
c.
Fikiran
dan saran
Ø
Saluran
komunikasi atau sarana yang digunakan
Ø
Metode
Ø
Komunikan
Ø
Lingkungan
komunikasi
Ø
Umpan
balik
v
Lambang
– lambang komunikasi
Ø
Kata
– kata
Ø
Tindakan
Ø
Gambar
Ø
Angka
v
Tingkat
hubungan komunikasi
Ø
Komunikasi
Intrapersonal terjadi dalam diri individu sendiri
Tujuannya
:Untuk membantu agar seseorang / individu tetap sadar akan kejadian di
sekitarnya.
Ø
Komunikasi
Interpersonal : interaksi antara dua orang atau kelompok kecil
Merupakan inti
dari praktek keperawatan karena dapat terjadi antara :
a.
Perawat
dan klien
b.
Perawat
dan keluarga klien
c.
Perawat
dan perawat
d.
Perawat
dan tim kesehatan lainnya.
Ø
Komunikasi
masa
Merupakan
interaksi yang terjadi dalam kelompok besar.
D.
STRESS
Stress
bersifat subyektif dan merupakan pengalaman pribadi
v
Su
mber – sumber stress
Ø
Sumber
stress dalam diri seseorang
a. Secara psikologi
b. Secara fisiologis
Ø
Sumber
stress dalam keluarga
Ø
Sumber
stress dalam lingkungan
a.
Lingkungan
kerja
b.
Lingkungan
hidup disekitar kita
c. Lingkungan kost
v
Faktor
yang mempengaruhi hal yang menjadi sumber stress
Ø
Faktor
pribadi / individu
a. Unsur intelektual
b. Unsur motivasi
c. Unsur kepribadian
Ø
Faktor
Lingkungan
a.
Mengandung
tuntutan berat dan mendesak
b.
Ketidak
jelaskan dalam situasi
c.
Tingkat
di inginannya suatu hal.
d.
Kemampuan
orang untuk mengendalikan hal yang membawa stress.
v
Gejala
– gejala stress
Ø
Secara
fisikal
Ø
Secara
emosional
Ø
Secara
intelektual
Ø
Secara
interpersonal
E.
PERSEPSI
Persepsi adalah proses pengorganisasian,
penginterprestasian terhadap rangsangan yang diterima oleh individu sehingga merupakan
sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri
individu.
Persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya
rangsangan melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga individu
mampu mengetahui, menartikan dan menghayati tentang hal yang damati, baik yang
ada diluar maupun dalam diri individu.
v
Jenis
Persepsi
Ø
External
Perception : persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari
luar diri individu.
Ø
Self
–Perception : Persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari
dalam diri individu .
v
Gangguan Persepsi
Ø
Halusinasi
kelainan dalam kejiwaan seseorang sebab individu merasa mengalami sesuatu
pengamatan, sekalipun secara obyektif stimulus tidak ada.
Ø
Illusi
kesalahan individu dalam memberikan arti terhadap obyek yang diterima.
Ø
Depersonalisasi
perasaan yang aneh tentang dirinya
Ø
Derealisasi
Ø
Somatosensorik
pada reaksi konversii
Ø
Psikologik
dan agnosia
F.
BELAJAR
Belajar adalah
memperoleh perubahan tingkah laku.
Ø
Ciri-ciri
perubahan dalam belajar antara lain adalah sebagai berikut :
a.
Perubahan
yang disadari
b.
Perubahan
itu bersifat kontinu dan fungsional
c.
Perubahan
yang bersifat positif dan aktif
d.
Perubahan
yang bukan bersifat momental dan bukan karena proses kematangan, pertumbuhan
dan perkembangan
e.
Perubahan
yang bukan karena pengaruh obat-obatan atau penyakit tertentu.
Ø
Hasil
belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku .
Ø
Belajar
adalah satu proses.
Ø
Proses
belajar terjadi karena adanya dorongan dan tujuan yang dicapai.
Ø
Jadi
suatu proses belajar akan mencapai hasil yang sebaik-baiknya bila ada dorongan
yang besar dan tujuan yang jelas.
Ø
Belajar
merupakan bentuk pengalaman
Pengalaman
diperoleh berkat interaksi antara individu dengan lingkungan.
Ø
Pengalaman
secara langsung
Ø
Pengalaman
pengganti
-
Melalui
observasi langsung
-
Melalui
gambar
-
Melalui
membaca, mendengarkan
v
Jenis-jenis
Belajar
Ø
Belajar
Abstrak belajar dengan menggunakan cara berfikir abstrak
Tujuan : untuk
memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah yang abstrak.
Ø
Belajar
Ketrampilan belajar yang bertujuan untuk memperoleh ketrampilan tertentu
Ø
Belajar
Sosial
Tujuan : untuk
memperoleh ketrampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial,
penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial
Ø
Belajar
pemecahan masalah untuk memperoleh kemampuan n keterangan / data atau
ketrampilan memecahkan berbagai masalah secara rasional dan logis.
Langkah –
langkah :
a.
Memahami
masalah
b.
Mengumpulkan
keterangan / data
c.
Merumuskan
hypotesa
d.
Menilai
/ mengkaji hypotesa
e.
Mengadakan
eksperimen / percobaan
f.
Membentuk
kesimpulan
Ø
Belajar
Rasional dengan menggunakan kemampuan berfikir secara rasional
Ø
Belajar
kebiasaan untuk
memperoleh / perubahan sikap / pembentukan sikap
Ø
Belajar
Apresiasi
untuk
memperoleh / terhadap objek tertentu
Ø
Belajar
Pengetahuan/study untuk memperoleh sejumlah pemahaman, pengertian, informasi dst.
v
Faktor-faktor
yang mempengaruhi efisien belajar
Ø
Situasi
belajar
Ø
Faktor
Kegiatan, Penggunaan dan ulangan
Ø
Faktor
kematangan individu
Ø
Faktor
minat dan usaha
Ø
Faktor
Intelegensi
Ø
Penggunaann
alat-alat peraga
Ø
Persiapan
hukuman dan ganjaran.
G.
BERFIKIR
v Pengertian
Ø
KAUM
ASSOSIONIST
Berfikir
sebagai suatu proses assosiasi
Ø
KAUM
FUNGSIONALIST
Berfikir
sebagai suatu proses penguatan hubungan antara stimulus dan respon
Ø
DREVER
Berfikir
bertitik tolak dengan adanya persoalan / problem yang dihadapi oleh individu.
v Jenis-jenis berfikir
Ø
Berfikir
yang murni
Berfikir
dengan jalan mengajukan tuntutan pertanyaan dan jawaban
Ø
Berfikir
Konkrit
Berfikir dalam
kepastian dalam dimensi ruang waktu tempat tertentu
Ø
Berfikir
abstrak
Berfikir dalam
ketidak berhubungan
Ø
Berfikir
klasifikatoris
Berfikir
dengan penggunaan pengaturan menurut klas-klas atau golongan-golongan tertentu.
v Gangguan Pada Pikiran
Ø
Kelambanan
pada fikiran
Ø
Percepatan
pada fikiran
Ø
Terputusnya
fikiran
Ø
Inkoherensi
Fikiran dapat
berlangsung apabila fikiran dan tanggapan – tanggapan tersebut selalu
mengandung unsur
Ø
Waktu
Ø
Tempat
Ø
Sebabnya
Ø
Mengarah
pada tjuan tertentu.
v Gangguan pada isi fikiran
Ø
Delusi
/ waham : kecurigaan yang berlebihan
Delusi : merupakan gambaran fikiran yang keliru dan
mengandung unsur afektif yang kuat
Sumber dari
delusi
Ø
Perasaan
bersalah dan berdosa
Ø
Penghukuman
diri sendiri
Ø
Rasa tidak mampu
Ø
Ketakutan,
kecemasan
Ø
Dambaan
serta harapan yang tidak kunjung samapai
Macam – macam type Delusi
Ø
Delusi
Hipokondris yaitu kekuatan
yang pathogonis mengenai kesehatannya sendiri
Ø
Delusi
Nihilitis yaitu individu
merasa putus asa dan tidak ada gunanya hidup didunia ini
Ø
Sindrom
dari Cotard yaitu adanya
gambaran tidak lagi dapat hidup didunia ini namun dirinya tidak mungkin bisa
mati.
Ø
Delusi
dikejar-kejar yaitu individu
merasa dimusuhi oleh banyak orang
Ø
Delusi
Paranoidyaitu
perasaan iri, cemburu, curiga
Terjadinya
Delusi
1.
Konflik-konflik
yang tidak dapat diatasi oleh individu
2.
Hinaan
– hinaan
3.
Sakit
Hati Yang Sangat Mendalam
H.
MOTIFASI
Sebagai suatu dorongan / kekuatan yang menggerakan individu untuk
mencapai suatu tujuan / beberapa tujuan tertentu
Ø DRIVERS
sebagai dorongan yang berhubungan dengan kebutuhan dasar yang bersifat biologis
Ø NEEDS
sebagai dorongan yang berhubungan dengan
kebutuhan biologis apabila
individu merasa adanya kekurangan.
v Macam – Macam motivasi
Ø Motif Dasar berasal dari kebutughan-kebutuhan bologis atau
dorongan keinginan yang bersifat jasmaniah.
Ø Motif Sosial perkembangan dari pada motif
dasar yang dipengaruhi oleh nilai-nlai sosial, adat-stiadat dan lingkungan.
Ø Motif Obyektif untuk berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan.
v USAHA UNTUK MEMBANGKITKAN MOTIVASI
Ø Kompetisi/Persaingan
Ø Mendekatkan tujuan / Pace Making
Ø Tujuan yang jelas dan diakui
Ø Minat
v CARA MENIMBULKAN MINAT
Ø Membangkitkan suatu kebutuhan
Ø Menghubungkan dengan pengalaman yang lalu
Ø Memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang
baik.
v KONFLIK MOTIF
Ø Approach-approach conflik
yaitu Individu
mengalami dua atau lebih motif yang positif dan sama kuat
Ø Approach-avoidance konflik yaitu
Individu dalam waktu yang
bersamaan menghadapi situasi yang mengandung motif positif dan negatif yang
sama-sama kuat
Ø Avoidance-avoidance conflik yaitu Individu
menghadapi dua motif yang sama-sama negatif dan sama-sama kuat
Ø Dauble Approach-avoidance konflik
yauitu individu menghadapi dua stuasi atau lebih, yang masing-masing mengandung
motif negatif dan positif yang sama-sama kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar